Semangat Pagi, di akhir pekan ini, Sabtu 8 Maret 2014, google doodle pada halaman muka menampilkan logo yang seperti pada gambar diatas. Bahkan ketika gambar diklik, akan muncul videonya. yaitu video wanita-wanita dari seluruh etnis di dunia. Wanita-wanita itu mengucapkan "Selamat Hari Wanita Internasional" dalam berbagai bahasa, dan profesi. Sarah Sechan sebagai presenter pun nampak, disusul tokoh kartun Dora The Explorer.
Pada akhir video akan muncul tiga ikon pilihan untuk berbagi ke media sosial, memutar ulang, dan melihat penelusuran berita terkait dengan perayaan tersebut.
tampilan akhir video, dengan 3 ikon share, sound, dan search |
Sejarah hari perempuan internasional
Menurut sumber dari carapedia[dot]com, dijadikannya tanggal 8 Maret sebagai International Women’s Day, karena pada tanggal yang sama di tahun 1917, perempuan di Rusia, untuk pertama kalinya diberikan hak suara oleh pemerintah Rusia. Inilah yang menjadi tonggak awal peringatan bagi seluruh perempuan dunia.
Di masyarakat Yunani Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan pasangan (laki-laki) mereka untuk menuntut dihentikannya peperangan; dalam Revolusi Prancis, perempuan Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan “kemerdekaan, kesetaraan dan kebersamaan” menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu. Ide untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia sebetulnya telah berkembang sejak seabad yang lalu ketika dunia industri ini sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan, peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan pemunculan paham-paham radikal.
Berikut rangkaian peristiwa penting yang menjadi tonggak awal Hari Perempuan Sedunia atau International Women’s Day.
1908
Kerusuhan besar dan perdebatan kritis yang terjadi di antara perempuan. Penindasan perempuan dan ketidaksetaraan yang mendorong wanita untuk menjadi lebih vokal dan aktif dalam berkampanye untuk perubahan. Kemudian pada tahun 1908, 15.000 perempuan berbaris melalui kota New York menuntut diberlakukannya jam lebih pendek, upah yang lebih baik dan hak suara.
1909
Sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama dilaksanakan di seluruh Amerika Serikat pada 28 Februari. Perempuan terus merayakan Hari Perempuan Nasional pada hari Minggu terakhir bulan Februari sampai tahun 1913.
1910
Pada 1910 Konferensi Internasional kedua Tenaga Kerja Wanita diadakan di Kopenhagen. Seorang wanita bernama Clara Zetkin, seorang Pemimpin ‘Perempuan Kantoran’ untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengajukan ide Hari Perempuan Internasional. Dia mengusulkan bahwa setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama – Hari Perempuan – untuk menekan tuntutan mereka. Konferensi lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai-partai sosialis, bekerja klub perempuan, dan termasuk tiga perempuan pertama yang terpilih ke parlemen Finlandia, saran Zetkin disambut dengan persetujuan bulat dan dengan demikian Hari Perempuan Internasional adalah hasilnya.
1911
Menyusul keputusan itu disepakati di Kopenhagen pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional mendapat kehormatan pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada 19 Maret. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri rapat umum Hari Perempuan Internasioanl berkampanye untuk hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, untuk memegang jabatan publik dan diskriminasi akhir. Namun kurang dari seminggu kemudian pada tanggal 25 Maret, ‘Segitiga Api’ yang tragis di New York City mengambil nyawa lebih dari 140 wanita pekerja, imigran Italia dan Yahudi sebagian besar dari mereka. Peristiwa bencana menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang tenaga kerja di Amerika Serikat yang menjadi fokus dari kegiatan Hari Perempuan Internasional yang berikutnya. 1911 juga melihat ‘Bread and Roses’ perempuan kampanye.
1913-1914
Pada malam Perang Dunia I, berkampanye untuk perdamaian perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Sedunia pertama mereka pada hari Minggu terakhir pada bulan Februari 1913. Pada tahun 1913 diadakan diskusi lanjutan dimana Hari Perempuan Sedunia dipindahkan pada 8 Maret dan hari ini tetap tanggal global untuk Hari Internasional Women sejak saat itu. Pada tahun 1914 wanita lanjut di Eropa diadakan rapat umum untuk kampanye menentang perang dan untuk mengungkapkan solidaritas perempuan.
1917
Pada hari Minggu terakhir bulan Februari, perempuan Rusia mulai melakukan aksi mogok untuk dalam menanggapi kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam perang. Ditentang oleh para pemimpin politik perempuan terus menyerang sampai empat hari kemudian Tsar (Raja Rusia) terpaksa turun tahta dan Pemerintah sementara wanita diberikan hak untuk memilih. Tanggal pemogokan perempuan dimulai hari Minggu 23 Februari pada kalender Julian kemudian digunakan di Rusia. Hari ini dalam kalender Gregorian digunakan di tempat lain adalah 8 Maret.
1918 – 1999
Sejak lahirannya gerakan sosialis, Hari Perempuan Internasional telah tumbuh menjadi sebuah hari global pengakuan dan perayaan di negara maju dan berkembang sama. Selama beberapa dekade, Hari Perempuan Internasioanl telah berkembang semakin populer dari tahun ke tahun. Selama bertahun-tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengadakan konferensi tahunan Hari Perempuan Internasioanl untuk mengkoordinasikan upaya internasional untuk hak-hak dan partisipasi perempuan dalam sosial, proses politik dan ekonomi. 1975 ditetapkan sebagai ‘Tahun Internasional Perempuan’ oleh PBB. Organisasi perempuan dan pemerintah di seluruh dunia telah juga mengamati Hari Perempuan Internasioanl setiap tahun pada tanggal 8 Maret dengan memegang skala besar peristiwa yang kemajuan kehormatan perempuan dan sementara rajin mengingatkan kewaspadaan lanjutan dan tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa kesetaraan perempuan diperoleh dan dipertahankan dalam semua aspek kehidupan .
2000 – sekarang
Hari Perempuan Internasioanl sekarang hari libur resmi di beberapa negara seperti di Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Burkina Faso, Kamboja, Cina (untuk perempuan saja), Kuba, Georgia, Guinea-Bissau, Eritrea, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Laos, Madagaskar (untuk perempuan saja), Moldova, Mongolia, Montenegro, Nepal (untuk perempuan saja), Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Uganda, Ukraina, Uzbekistan, Vietnam dan Zambia. Tradisi melihat pria menghormati ibu mereka, istri, pacar, kolega, dll dengan bunga dan hadiah kecil. Di beberapa negara Hari Perempuan Internasional memiliki status setara dengan Hari Ibu di mana anak-anak memberikan hadiah kecil untuk ibu dan nenek mereka.
VERSI LAIN DARI SUMBER LAIN
Sejak masa Yunani Kuno, pergolakan dan ketidakadilan terhadap perempuan sudah terjadi. Saat itu,untuk menghentikan peperangan, Lysistrata membuat gerakan perempuan stop berhubungan seksual dengan pasangan mereka. Sementara dalam Revolusi Prancis, perempuan di Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan 'Kemerdekaan, Kesetaraan dan Kebersamaan’ menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.
Ide peringatan Hari Perempuan Sedunia telah berkembang sejak seabad yang lalu. Saat itu dunia industri sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan. Masa itu juga mengalami peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan banyaknya muncul paham-paham radikal. Tepatnya pada tahun 1908 terjadi kegelisahan besar dan debat kritis di kalangan perempuan. Kala itu timbul anggapan bahwa terjadi tekanan dan perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan.
Puncaknya adalah long march sekitar 15 ribu perempuan di New York, Amerika Serikat sebagai bentuk aksi protes. Dalam aksinya perempuan meminta pengurangan jam kerja, upah yang lebih layak, dan hak pilih dalam pemilu. Setahun berikutnya pada 1909, gerakan perempuan didukung oleh kalangan sosialis Amerika mendeklarasikan bahwa 28 Februari sebagai hari perempuan. Hingga 1913, perempuan Amerika terus merayakan hari perempuan pada 28 Februari.
Perubahan Hari Perempuan dari tanggal 28 Februari menjadi 8 Maret juga memiliki sejarah berliku. Pada 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja digelar di Copenhagen, Denmark. Konferensi melibatkan 100 perempuan dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, kelompok pekerja perempuan, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota Parlemen Finlandia. Clara Zetkin, pemimpin lembaga perempuan pada Partai Demokrasi Sosialis Jerman mengusulkan agar seluruh negara memperingati hari perempuan pada tanggal yang sama. Tujuannya untuk memperkuat tuntutan mereka.
Pada 1911, mengikuti keputusan konferensi, hari perempuan internasional pertama diperingati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri kampanye memperjuangkan hak perempuan bekerja, memiliki hak pilih, mengikuti pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. Namun, kurang dari sepekan kemudian, pada 25 Maret, terjadi peristiwa “Segitiga Api” di New York yang merenggut nyawa lebih dari 140 perempuan pekerja.
Sebagian besar mereka orang Italia dan imigran Yahudi. Bencana itu membuat Amerika lebih memperhatikan kondisi pekerja dan undang-undang buruh. Sejarah berlanjut di Benua Eropa. Kala masa Perang Dunia I, sekitar 1913 dan 1914, hari perempuan sedunia juga menjadi cara memprotes perang alias gerakan perdamaian. Para perempuan berunjuk rasa, baik untuk memprotes perang maupun sebagai aksi solidaritas sesama aktivis perempuan.
Tahun 1917, perempuan Rusia kembali menggelar aksi protes atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam perang melalui kampanye “Bread and Roses”. Protes itu terjadi pada Ahad, 23 Februari, menurut kalender Julian yang digunakan di Rusia, atau 8 Maret menurut tanggalan Gregorian.
Meski ditentang pemimpin politik negeri itu, mereka tak mundur dan terus memprotes hingga empat hari kemudian, Tsar runtuh. Akhirnya, pemerintah provinsi memberi hak pilih pada perempuan di sana. Sejak itulah, hari perempuan diperingati pada 8 Maret.
Sejak tahun 2000, hari perempuan internasional menjadi hari libur resmi di Afganistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Burkina Faso, Kamboja, Kuba, Georgia, dan Guinea-Bissau. Negara lainnya, Eritrea, Kazakstan, Kirgistan, Laos, Moldova, Mongolia, Montenegro, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Uganda, Ukraine, Uzbekistan, Vietnam dan Zambia juga memberikan tanggal merah di Hari Perempuan Sedunia. Namun untuk Cina, Madagaskar, serta Nepal, hari libur hanya berlaku bagi perempuan.
Sejak masa Yunani Kuno, pergolakan dan ketidakadilan terhadap perempuan sudah terjadi. Saat itu,untuk menghentikan peperangan, Lysistrata membuat gerakan perempuan stop berhubungan seksual dengan pasangan mereka. Sementara dalam Revolusi Prancis, perempuan di Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan 'Kemerdekaan, Kesetaraan dan Kebersamaan’ menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.
Ide peringatan Hari Perempuan Sedunia telah berkembang sejak seabad yang lalu. Saat itu dunia industri sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan. Masa itu juga mengalami peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan banyaknya muncul paham-paham radikal. Tepatnya pada tahun 1908 terjadi kegelisahan besar dan debat kritis di kalangan perempuan. Kala itu timbul anggapan bahwa terjadi tekanan dan perlakuan yang tidak adil terhadap perempuan.
Puncaknya adalah long march sekitar 15 ribu perempuan di New York, Amerika Serikat sebagai bentuk aksi protes. Dalam aksinya perempuan meminta pengurangan jam kerja, upah yang lebih layak, dan hak pilih dalam pemilu. Setahun berikutnya pada 1909, gerakan perempuan didukung oleh kalangan sosialis Amerika mendeklarasikan bahwa 28 Februari sebagai hari perempuan. Hingga 1913, perempuan Amerika terus merayakan hari perempuan pada 28 Februari.
Perubahan Hari Perempuan dari tanggal 28 Februari menjadi 8 Maret juga memiliki sejarah berliku. Pada 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja digelar di Copenhagen, Denmark. Konferensi melibatkan 100 perempuan dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, kelompok pekerja perempuan, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota Parlemen Finlandia. Clara Zetkin, pemimpin lembaga perempuan pada Partai Demokrasi Sosialis Jerman mengusulkan agar seluruh negara memperingati hari perempuan pada tanggal yang sama. Tujuannya untuk memperkuat tuntutan mereka.
Pada 1911, mengikuti keputusan konferensi, hari perempuan internasional pertama diperingati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri kampanye memperjuangkan hak perempuan bekerja, memiliki hak pilih, mengikuti pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. Namun, kurang dari sepekan kemudian, pada 25 Maret, terjadi peristiwa “Segitiga Api” di New York yang merenggut nyawa lebih dari 140 perempuan pekerja.
Sebagian besar mereka orang Italia dan imigran Yahudi. Bencana itu membuat Amerika lebih memperhatikan kondisi pekerja dan undang-undang buruh. Sejarah berlanjut di Benua Eropa. Kala masa Perang Dunia I, sekitar 1913 dan 1914, hari perempuan sedunia juga menjadi cara memprotes perang alias gerakan perdamaian. Para perempuan berunjuk rasa, baik untuk memprotes perang maupun sebagai aksi solidaritas sesama aktivis perempuan.
Tahun 1917, perempuan Rusia kembali menggelar aksi protes atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam perang melalui kampanye “Bread and Roses”. Protes itu terjadi pada Ahad, 23 Februari, menurut kalender Julian yang digunakan di Rusia, atau 8 Maret menurut tanggalan Gregorian.
Meski ditentang pemimpin politik negeri itu, mereka tak mundur dan terus memprotes hingga empat hari kemudian, Tsar runtuh. Akhirnya, pemerintah provinsi memberi hak pilih pada perempuan di sana. Sejak itulah, hari perempuan diperingati pada 8 Maret.
Sejak tahun 2000, hari perempuan internasional menjadi hari libur resmi di Afganistan, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Burkina Faso, Kamboja, Kuba, Georgia, dan Guinea-Bissau. Negara lainnya, Eritrea, Kazakstan, Kirgistan, Laos, Moldova, Mongolia, Montenegro, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Uganda, Ukraine, Uzbekistan, Vietnam dan Zambia juga memberikan tanggal merah di Hari Perempuan Sedunia. Namun untuk Cina, Madagaskar, serta Nepal, hari libur hanya berlaku bagi perempuan.
0 komentar:
Posting Komentar