Kamis, 23 Oktober 2014

tembang dolanan

Ayo anak-anak, ajar nembang.
Tembang dolanan minangka sarana suka-suka lan sinau budaya luhur.

SLUKU-SLUKU BATOK
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung motha
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip goleka dhuwit.
Lirik tembang dolanan yang berjudul ‘Sluku-sluku Bathok’ tersebut apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
‘Ayun-ayun kepala’
‘Kepalanya geleng geleng’
‘Si bapak pergi ke Solo’
‘Oleh-olehnya payung mutha’
‘Secara tiba-tiba begerak
‘Orang mati tidak bergerak’
‘Kalau bergerak menakuti orang’
‘Kalau hidup carilah uang’
Makna yang tersirat dalam tembang dolanan “Sluku-sluku bathok” yaitu nilai religius. Dalam syair tersebut bermakna manusia hendaklah membersihkan batinnya dan senantiasa berzikir mengingat Allah dengan (ela-elo) menggelengkan kapala mengucapkan lafal laa illa ha illallah disaat susah maupun senang, di kala menerima musibah maupun kenikmatan, hidup mati manusia ditangan Allah, maka dari itu selagi masih hidup berbuat baiklah terhadap sesama, dan beribadah kepada Allah SWT karena Allah Maha segala-galanya, apabila sekali berkehendak mencabut nyawa seseorang, tak seorang pun mampu menolakkan.

Ilir-Ilir
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro, dodoiro
Kumitir bedah ing pinggir
Dondomono, jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo sorako, sorak iyo!!
Syair tembang dolanan Ilir-ilir tersebut apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
‘Bangunlah, bangunlah!’
‘Tanaman sudah bersemi’
‘Demikian menghijau’
‘Bagaikan pengantin baru’
‘Anak gembala, anak gembala’
‘Panjatlah (pohon) belimbing itu’!
‘Biar licin dan susah tetaplah kau panjat’
untuk membasuh pakaianmu’
‘Pakaianmu, pakaianmu’
terkoyak-koyak dibagian samping’
‘Jahitlah, Benahilah!’
untuk menghadap nanti sore’
‘Mumpung bulan bersinar terang’
‘Mumpung banyak waktu luang’
‘Bersoraklah dengan sorakan Iya!!’
Dalam syair tembang dolanan yang berjudul Ilir-ilir mengandung makna religius (keagamaan). Sedangkan maksud yang terkandung dalam tembang tersebut adalah kita sebagai umat manusia diminta bangun dari keterpurukan untuk lebih mempertebal iman dan berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru. Meminta Si anak gembala untuk memetikkan buah blimbing yang diibaratkan perintah salat lima waktu. Yang ditempuh dengan sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Meskipun ibarat pakaian kita terkoyak lubang sana sini, namun kita sebagai umat diharapkan untuk memperbaiki dan mempertebal iman dan taqwa agar kita siap memenuhi panggilan Ilahi robbi.
c.   Padhang Bulan
Yo prakanca dolanan ing njaba
Padhang mbulan padhangé kaya rina
Rembulané kang ngawé-awé
Ngélikaké aja turu soré-soré
Syair dari tembang dolanan padang bulan apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
‘Ayo teman-teman bermain diluar’
‘Cahaya bulan yang terang benderang’
‘Rembulan yang seakan-akan melambaikan tangan’
‘Mengingatkan kepada kita untuk tidak tidur sore-sore’
Dalam tembang dolanan padang bulan mengandung makna religius (kagamaan). Maksud dari tembang dolanan tersebut adalah kita hendaknya bersyukur kepada yang Maha Kuasa untuk menikmati keindahan alam. Untuk menunjukkan rasa syukur itu kita diharapkan tidak tidur terlalu sore karena kita bisa melaksanakan ibadah di waktu malam.
3.2 Tembang dolanan berbahasa Jawa mengandung nilai budi pekerti. Hal itu dapat dilihat dalam data dibawah ini.
a. Jaranan
Jaranan- jaranan, jarane jaran teji
Sing numpak ndoro bei
sing ngiring para mentri
Jeg-jeg nong, jreg-jreg gung
Jeg-jeg gedebuk krincing
Gedebug jedher
Gedebug krincing
Jeg-jeg gedebuk jedher
Syair tembang dolanan yang berjudul ‘Jaranan’ ersebut apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah:
berkuda, berkuda, kudanya teji (tinggi besar)
yang naik Tuan Bei yang mengiring para menteri
Jeg-jeg nong, jeg-jeg gung
Jeg-jeg gedebuk krincing
Gedebuk jedher
Gedebuk krincing
Gedebuk jedher
Jeg-jeg gedebuk jedher’
Tembang dolanan jaranan sebenarnya hanya terdiri atas empat larik, untuk larik berikutnya hanya diulang-ulang. Kalau dilihat dari syairnya terdapat beberapa makna budi pekerti yang tersirat dalam tembang tersebut, antara lain:
(1)   Kebersamaan
Dalam syair sing numpak ndara Bei sing ngiring para menteri, di sana terdapat rasa kebersamaan antara atasan dan bawahan. Kebersamaan untuk saling membutuhkan, saling membantu, orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi membutuhkan orang yang berkedudukan lebih rendah, demikian pula sebaliknya. Kedudukan yang tinggi tersebut diibaratkan ndara Bei yang membutuhkan pengawalan dari para menterinya yang dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah.
(2)   Menghormati yang lebih tinggi kedudukannya
Budaya Jawa telah mengajarkan bahwa seseorang yang mempunyai kedudukan yang lebih rendah harus menghormati orang yang berkedudukan lebih tinggi. Hal itu tampak pada syair sing numpak ndara Bei sing ngiring para menteri. Dalam syair tersebut ndara Bei dianggap mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari para menterinya, karena sebutan ndara Bei hanya digunakan untuk menyebutkan seseorang yang mempunyai kedudukan yang tinggi dan keturunan ningrat. Apalagi ditunjang dengan tunggangannya kuda yang tinggi besar yang harus diiringi oleh para menterinya. Oleh karena itu, tugas para menteri adalah mengawal ndara Bei tersebut. Dalam hal ini, jelaslah bahwa budi pekerti yang harus ditanamkan adalah sikap menghormati yang lebih tua atau yang lebih tinggi kedudukannya.
3.3 Tembang dolanan berbahasa Jawa yang mengandung makna seperti yang terdapat pada uraian data dibawah ini.
a. MENTHOK-MENTHOK
Menthok-menthok tak kandhani
Mung solahmu angisin-isini
Bokya aja ndheprok
Ana kandhang wae
Enak-enak ngorok
Ora nyambut gawe
Methok-menthok
Mung lakumu megal-megol gawe guyu
Lirik tembang dolanan diatas apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
‘Menthok-menthok saya nasehati’
‘Hanya perilakumu yang memalukan’
‘Jangan hanya diam dan duduk’
‘Di kandang saja’
‘Enak-enak mendengkur’
‘Tidak bekerja’
‘Menthok-menthok’
‘Hanya jalanmu meggoyangkan pantat membuat orang tertawa’
Dalam lirik tembang dolanan ‘Menthok-menthok’ mengandung makna instropeksi diri. Sebagai umat manusia tidak boleh menyombongkan diri, karena sesungguhnya semua yang ada di dunia ini diciptakan Allah dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Sebaiknya kita berusaha dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak malas, tidak suka tidur (karena orang suka tidur badannya akan lemas, otot kaku, mudah terkena penyakit, rezekinya tidak lancar dsb) , dan selalu berbuat baik terhadap sesama. Dalam syair tembang dolanan tersebut yang diibaratkan menthok, meskipun dia itu pemalas, bersifat jahat, dan suka tidur, tetapi dia masih mempunyai sifat baik dan berguna baik orang lain yaitu menghibur dan membuat orang lain tertawa.
b.   GUNDUL-GUNDUL PACUL
Gundul-gundul pacul..cul, gemelelengan
Nyunggi-nyunggi wakul...kul, gemelelengan
Wakul ngglimpang, segane dadi sakratan
Wakul ngglimpang, segane dadi sakratan
Syair tembang dolanan Gundul-gundul Pacul apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.
‘Kepala botak tanpa rambut ibarat cangkul , besar kepala (sombong, angkuh)’
‘Membawa bakul, dengan gayanya yang besar kepala (sombong, angkuh)’
‘Bakulnya jatuh, nasinya tumpah berantakan di jalan tidak bermanfaat lagi’
Dari syair tembang dolanan Gundul-gundul Pacul menggambarkan seorang anak yang gundul, nakal, bandel, angkuh, dan tidak bertanggung jawab. Dia tidak dapat membedakan hal-hal yang baik dan buruk. Dia beranggapan bahwa dirinya orang yang paling benar, paling bisa, dan paling pintar, sehingga dia bersikap gembelelengan, sombong, dan tak tahu diri. Apabila dipercaya untuk memegang amanah yang menyangkut kehidupan orang banyak, dia tetap bersikap tidak peduli. Akibat dari kesombongan dan keangkuhannya itu maka kesejahteraan dan keadilan yang semestinya berhasil akhirnya menjadi hancur berantakan. Dari syair tembang tersebut mengandung makna tidak boleh sombong, dalam hal ini terlihat bahwa orang yang sombong, angkuh, dan ceroboh akan membawa kehancuran dan kegagalan, maka dari itu jika engkau menjadi seorang pemimpin yang diberi amanah dan tanggung jawab hendaknya peganglah dan jalankan amanah itu sebaik-baiknya agar membawa kesejahteraan dan keadilan sesuai harapan rakyat yang dipimpinnya.
c.   DHONDHONG APA SALAK
Dhondhong apa salak
Dhuku cilik-cilik
Andhong apa mbecak
Mlaku dimik-dimik
Syair tembang ‘Dhondhong apa Salak’ apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah
‘Dhondhong apa salak’
‘Dhuku kecil-kecil’
‘Naik delman apa naik becak’
‘Jalan pelan-pelan’
Dalam syair tembang dolanan ini kita dihadapkan pada dua pilihan. Ibarat buah kedondong yang bagian luarnya halus tetapi bagian dalamnya kasar dan tajam, dan sebaliknya buah salak yang bagian luarnya kasar ternyata bagian dalamnya halus. Di sini kita dihadapkan pada dua karakter, Lebih baik kita berbuat yang baik secara lahir maupun batin seperti buah duku, daripada kita berbuat yang dari luar kelihatan bagus tetapi di dalamnya kasar dan tajam seperti buah kedondon. Demikian sebaliknya, lebih baik kita berbuat terlihat kasar dari luar tetapi dalamnya halus seperti buah salak. Berbuatlah sesuatu yang baik dan tidak menyakitkan, baik itu secara lahir maupun batin. Sedangkan syair andhong apa mbecak, mlaku dimik-dimik mempunyai maksud memilih salah satu makna yang dimaksud dalam syair tersebut . Andong adalah sebuah kendaraan angkutan yang menggunakan tenaga hewan sebagai penariknya, sedangkan becak adalah kendaraan angkut yang memanfaatkan tenaga manusia sebagai pendorongnya. Dalam syair ini terdapat nilai budi pekerti kemandirian, kita tidak boleh menyusahkan orang lain atau makhluk lain, kita harus hidup mandiri, berjalan di atas kaki sendiri meskipun pelan-pelan dan tertatih-tatih.
4. Penutup
Dari analisis data yang diperoleh, tembang dolanan berbahasa Jawa mempunyai makna/nilai budi pekerti yang patut yang harus diajarkan pada generasi muda khususnya anak-anak. Beberapa nilai budi pekerti tersebut antara lain nilai religius, kebersamaan, kemandirian, tidak boleh sombong, dan instropeksi diri. Tembang dolanan berbahasa Jawa yang mengandung nilai budi pekerti religius atau keagamaan terdapat pada tembang sluku-sluku bathok, ilir-ilir, dan padhang mbulan. Tembang dolanan berbahasa Jawa jaranan mengandung nilai budi pekerti kebersamaan dan menghormati kepada yang lebih tua dan lebih tinggi kedudukannya.
Tembang dolanan berbahasa Jawa yang mengandung berbagai macam makna atau nilai budi pekerti antara lain: menthok-menthok mengandung makna budi pekerti kita tidak boleh sombong dan selalu berbuat baik terhadap sesama, gundul-gundul pacul mengandung makna kesombongan akan membawa petaka, dan dhondong apa salak mengandung nilai kemandirian bahwa manusia hidup harus hidup mandiri tidak boleh menyusahkan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
♦ Djaka Lodang, 5 Agustus 1989, GBHN 1993. Surakarta PT Pabelan.
♦ Suwarna & Suwardi. 1996. Integrasi Pendidikan Budi Pekerti dalam
   buku Teks ‘Tataran Wulang Basa Jawa kanggo SD. Laporan
   Penelitian.Yogyakarta: Lemlit,IKIP
♦ Read more: http://setyawara.webnode.com/news/tembang-dolanan/diunduh
   pada tanggal 21 Oktober 2011
♦ Dr. Suharko Kasaran, (Ketua Komisi Nasional Budi Pekerti)
   (wawancara Buletin Siang RCTI,11 Mei 1999).
♦ Widyatmanta, Siman. (2002), Berbahasa Jawa : Untuk Pelayanan
   Gerejawi dan Masyarakat, Yogyakarta, Taman Pustaka Kristen

Senin, 13 Oktober 2014

info kelas 1

PEMBERITAHUAN
          Dalam rangka kegiatan masa jeda UTS I tahun ajaran 2014/2015. Maka sekolah akan mengadakan kunjungan ke Perpustakaan Daerah Kab. Sragen bagi kelas 1 besok pada hari Selasa, 14 Oktober 2014. Adapun ketentuan kegiatan tersebut adalah :
1.    Santri diantar jam 07.30 ke kantor Perpusda Sragen dan dijemput jam 12.30 di SD Birrul Walidain Muh. Sragen.
2.   Santri membawa alat mewarnai.
3.   Membawa uang Rp. 2000, -
4.   Membawa air minum
Demikian, semoga menjadi perhatian. Terima kasih.

Selasa, 07 Oktober 2014

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 KELAS III SD

Kisi-kisi tes tertulis

NO
MATA
PELAJARAN
MATERI
KKM
1
PAI
Asmaul Husna, perilaku terpuji, adzan, iqomah, shalat berjamaah
75
2
PKn
Mengenal makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa
Mengamalkan nilai-nilai sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari
75
3
Bahasa Indonesia
Petunjuk melakukan sesuatu
Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak
Pengalaman mengesankan
Urutan membuat sesuatu
Tanggapan dan saran
Membaca nyaring
Membaca intensif
Menyusun paragraf
75
4
IPA
Ciri-ciri dan kehidupan makhluk hidup
Pengelompokan makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
74
5
Matematika
Garis Bilangan, penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, hitung campuran
74
6
IPS
Lingkungan alam, lingkungan buatan,kerusakan lingkungan,  cara merawat lingkungan, denah
74
7
Bahasa Jawa
Mendengarkan cerita teman
Menulis karangan sederhana
Membaca sederhana
Membaca cerita
Menjelaskan urutan membuat sesuatu / melakukan percakapan telepon
Menulis kalimat pertanyaan
75
8
Bahasa Inggris
Introduce myself (perkenalan diri sendiri)
Numbers (angka 1 sampai ratusan)
Feelings (perasaan senang, bahagia, lapar, haus, dll)
75

Jumat, 03 Oktober 2014

Menang Lomba

   Alhamdulillah, pada hari Kamis 2 Oktober 2014, siswa-siswi peserta lomba MAPSI (Mata Pelajaran dan Seni Islami) berhasil mempersembahkan hadiah.

Kamis, 02 Oktober 2014

hari batik


Batik motif apa yang anda kenakan di hari ini? Ya, hari ini tepatnya Kamis, 2 Oktober 2014 diperingati juga sebagai hari Batik Nasional. Hari batik nasional dirayakan untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity (Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi) oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktoober 2009. Di tanggal inilah seluruh lapisan masyarakat disarankan untuk mengenakan batik selama satu hari penuh. Situs resmi UNESCO mencantumkan bahwa Batik Indonesia mempunyai berbagai motif yang berkaitan erat dengan perkembangan budaya bangsa. Keragaman status sosial, kebudayaan lokal, alam, hingga sejarah telah melahirkan warna-warni dalam kesenian batik. Tidak dipungkiri lagi, batik adalah ciri khas Indonesia yang mesti dijaga agar tidak luntur ditelan zaman.


Kata Batik sendiri mengacu pada dua hal. Pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain sementara yang kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.

Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Jenis Batik Menurut Teknik

1. Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

2. Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari  tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

3. Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.


Jenis Batik Menurut Coraknya

Batik Kraton

Batik kraton merupakan salah satu batik yang tak asing lagi di telinga masyarakat. Untuk motif dari batik kraton mengandung makna yang berkaitan dengan filosofi kehidupan. Batik ini dibuat oleh para putri dan para pembatik yang bermukim di kraton. Maka dari itu, pada dasarnya beberapa motif batik kraton tertentu hanya dapat digunakan oleh kalangan tertentu saja di antaranya seperti Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak dan masih banyak lagi.

Batik Cuwiri

Untuk batik yang satu ini memanfaatkan zat pewarna sogam alam dalam teknik pembuatannya. Biasanya, batik cuwiri digunakan untuk jenis pakaian seperti kemben untuk upacara mitoni. Adapun makna yang terkandung dalam batik ini yaitu penggunanya layak untuk dihormati oleh orang lain. 


Batik Sekar Jagad 

Sisi lain nampak ditonjolkan oleh batik sekar jagad. Makna yang terkandung dalam batik ini adalah menampakkkan sisi kecantikan dan keindahan dari pemakainya. Tak hanya keindahan saja namun motif ini juga melambangkan keragaman yang ada di dunia. 


Batik Kawung

Motif Kawung sendiri berpola bulatan yang mirip dengan buah Kawung (sejenis kelapa atau buah kolang-kaling) yang diatur secara rapi dengan cara geometris. Terkadang batik ini juga digambarkan dalam bentuk bunga lotus dengan empat daun bunga yang bermekaran. Umumnya motif-motif Kawung dinamakan menurut besar-kecilnya wujud bulat-lonjong yang ada dalam satu motif spesifik.
|

Batik Menurut Daerahnya

Batik Yogya

Batik Yogya identik dengan batik tulis maka dari itu tak heran jika proses pembuatan batik tersebut memakan waktu yang cukup lama. Selain itu, batik Jogja memiliki motif yang khas berkisar pada gambar parang, hewan ataupun manusia. Sementara untuk warna, batik Jogja didominasi oleh warna coklat tua, coklat muda dan putih.

Batik Pekalongan

Batik pekalongan atau yang biasa disebut dengan batik pesisir identik dengan warna dan corak-corak yang cerah seperti biru, merah, coklat muda dan masih banyak lagi. Berbicara tentang motif, biasanya bergambar nelayan, hewan, dedaunan, bunga dan lain sebagainya.

Batik Surakarta

Hampir sama seperti batik Yogyakarta karena latar dari batik Surakarta adalah permainan warna-warna gelap seperti coklat tua atau pun hitam. Sementara untuk motif masih berkisar dengan keraton, kawung dan lain sebagainya. 

Batik Megamendung

Motif batik Megamendung merupakan karya seni batik yang identik dan bahkan menjadi ikon batik daerah Cirebon. Motif megamendung sebagai motif dasar batik sudah dikenal luas sampai ke manca negara. Kekhasan motif megamendung tidak saja pada motifnya yang berupa gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas, tetapi juga nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalam motifnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kini motif megamendung dikombinasikan dengan gambar awan, bunga dan hewan.
sumber : liputan6.com , sidomi.com, wikipedia. detiknews


Mencari hasil penelitian menggunakan publish or perish

Sebagai guru, kita tentunya harus senantiasa mengembangkan pengetahuan dan membaca artikel yang ada pada jurnal secara rutin. Hal ini diguna...