Tulisan kali ini mungkin tidak ada hubungannya dengan perkuliahan Sistem Informasi Manajemen. Namun, apa yang saya tuliskan berikut ini semoga bisa menjadikan kita utnuk lebih menghargai waktu dan kesempatan, hehehe... nggak nyambung kaleee.
Pada hari ini (Kamis 11 Oktober 2012), saya diberi amanah oleh sekolah untuk mendaftarkan anak didik mengikuti lomba di SMP Negeri 5 Sragen. Lomba yang dipertandingkan (eh istilahnya salah ga ya) ada empat, yaitu lomba MAPEL, Retelling Story, Komputer, dan mewarnai. Pendaftaran dilaksanakan di lobby depan SMP 5.
Pukul 10.00 saya datang dengan membawa daftar peserta dan surat pengantar dari sekolah. Kebetulan sekali, di hari penutupan tersebut pendaftar yang datang sangat banyak, sehingga tiga meja panitia pendaftaran penuh sesak dengan pendaftar. Ketika saya menyerahkan daftar peserta, panitia menyerahkan blanko kosong untuk saya isi, sayapun menuliskan sebanyak 40 peserta. Lumayan capek.
Setelah selesai, ternyata masih harus antre untuk mendapatkan nomor peserta, maklum, blanko yang saya isi sebelumnya belum mencantumkan nomor peserta. Setelah selesai, panitia masih menulisan kwitansi peserta. bayangkan jika menuliskan sebanyak 40 peserta. Akhirnya saya mengambil inisiatif untuk minta satu kwitansi saja secara kolektif, panitia pun mengiyakan. Saya mendapatkan kwitansi pada jam 12.15 WIB, artinya membutuhkan waktu 2 jam lebih untuk 40 anak, waktu yang sangat lama.
Beberapa catatan yang bisa saya usulkan, setidaknya jika nanti akan mengurusi pendaftaran lomba.
1. Buat Formulir pendaftaran yang simpel, bisa berupa 1 lembar blanko, yang memuat kartu peserta, kwitansi.
2. Formulir pendaftaran yang diisi oleh pendaftar memuat nomor pendaftaran.
3. Buat loket pendaftaran yang berbeda untuk cabang yang berbeda.
4. Gunakan komputer untuk memudahkan entri data, sehingga tidak berulang-ulang menulis nama di Formulir/Kwitansi/Rekap Peserta, kalo tidak salah ada istilah redundancy data. Kesalahan penulisan nama peserta bisa terjadi dari penulisan manual (walaupun bisa terjadi karena pengetikan).
Tu SMP 5 Sragen masuk SSN/RSBI/SBI nggak? Ato ?
BalasHapusCeritanya mengerikan gan, btw, inti belajar basis datanya kok malah cerita dowang? :))
BalasHapusMelu ikutan gemes nek aku sing ndaftarke. Pengin ngganti dadi Pakne Tiane. Pembelajaran pengalaman untuk semua, ya panitia ya pendaftar. Untuk panitia mang harusnya punya trik sendiri untuk pendaftar, misalkan makek pendaftaran kolektif, kwitansinya juga also (kolektif). Untuk pendaftar, datengnya lebih awal. xixixixi. Salam dari Kendal.
BalasHapusUntungnya, mas Budi sabar n sadar ya? Nekjika enggak, bisa-bisa nggak jadi ngepost. :D Kejadian aneh-aneh bejini nggak hanya di situ bang, di tempat lain juga seringok.
BalasHapus