Mudahnya manusia menekuk lidah hingga terbentuk menjadi kata merupakan salah satu nikmat yang tidak dapat dihitung nilainya. Kemampuan manusia berkomunikasi dengan lisan menghantarkan mudahnya bersosialisasi. Interaksi antar manusia pun dimudahkan dengan adanya nikmat berkata dan mendengar. eitsss... sok, berdalil. Sudah, sudah. Saya ingin mengutip tentang lidah tak bertulang, yang ujungnya menyalahkan orang lain, membela diri. Jadi, semoga tetap di dalam koridor LISAN.
To the point aja, kali ini saya cuma mengutip pendapat orang lain tentang menyalahkan orang lain.
Sifat tercela yang ada di dalam diri manusia adalah suka menyalahkan orang lain atas pilihan, tindakan dan kekurangan diri sendiri. Kita, manusia sememangnya suka menyalahkan orang lain. Kita menyalahkan semua orang dan semua perkara kecuali diri sendiri. Kita menyalahkan ibu bapa, anak anak, makanan, kereta, lalu lintas, majikan, kerajaan dan termasuklah cuaca. (dari http://perjalanantanpahenti.blogspot.com/). Dari kutipan ini menyiratkan pada kita bahwa seringkali kita menimpakan kesalahan atas kekurangan kita pada orang lain. Kegagalan proses hidup kita, lalu kita alihkan pada orang lain. Alih-alih memperbaiki diri, justru yang ada memperburuk keadaan (jika itu terkait dengan hubungan interpersonal).
ORANG MULIA MENYALAHKAN DIRINYA, ORANG BODOH MENYALAHKAN ORANG LAIN.
0 komentar:
Posting Komentar