Kejadian yang menimpa siswa SMPN 1 Turi akhir pekan kemarin merupakan pelajaran yang teramat sangat mahal. Berbagai langkah penanganan sudah dilakukan: medis, psikologis dan hukum bagi pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam kegiatan. Pertanyaannya kemudian adalah apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua di kemudian hari, agar kejadian serupa tidak terulang ?
Pertama, perlu memahami bahwa kegiatan ekstrakurikuler
Kedua, perlu memahami bahwa kegiatan di luar ruangan mempunyai risiko yang lebih tinggi dibanding di dalam ruangan.
Ketiga, untuk meminimalkan risiko tersebut, ada tiga pilihan: hal-hal yang menjadi potensi ancaman dikurangi/
Semisal anak kita mengikuti kegiatan perkemahan, maka hal-hal yang berpotensi menjadi ancaman adalah : hujan, petir, terik matahari, gangguan hewan, lingkungan sekitar (pohon, tebing, dsb) serta potensi ancaman lainnya.
Apakah kita bisa mengurangi potensi ancaman tersebut ?
Jika tidak, maka orang tua sebaiknya melakukan langkah-langkah
1. Kenali batas maksimal kemampuan anak dibandingkan potensi minimal ancaman tersebut;
2. Kenali teman-teman dekat anak dan jalin komunikasi dengan orang tuanya
3. Kenali kemampuan pendamping kegiatan, minimal pengetahuan dan pengalamannya.
4. Cari informasi mengenai prakiraan cuaca saat kegiatan dilaksanakan: bisa melalui akun twitter BMKG atau aplikasi android;
5. Check ketersediaan dan akses bantuan medis terdekat dengan lokasi kegiatan: poliklinik/
6. Check rundown (jadwal) acara dalam kegiatan tersebut, pastikan pendamping kegiatan memiliki rencana respon darurat – langkah-langkah
7. Berikan catatan dan penjelasan langkah-langkah
8. Persiapkan peralatan kegiatan bersama anak untuk memastikan tidak ada yang terlupa – perlatan tersebut untuk melindungi anak dari ancaman;
9. Jalin komunikasi dengan pendamping dan penanggungjawab
Jika orang tua mengalami kesulitan untuk melakukan kesembilan langkah di atas dapat menghubungi dan meminta bantuan teman/saudara/
Terakhir, jangan segan untuk melarang anak mengikuti kegiatan tersebut jika orang tua masih ragu terpenuhinya salah satu langkah di atas – karena keselamatan anak adalah yang utama.
Semoga bermanfaat.
Nawa Murtiyanto, SIP, MPA
Dept. Lingkungan Hidup & Penanggulangan Bencana,
Bidang Pengabdian Masyarakat PP Kagama
0 komentar:
Posting Komentar