Kamis, 06 Maret 2014

menolong tanpa kompromi, tak perlu birokrasi


Tolong menolong merupakan salah satu ciri makhluk sosial. Berkelimpahan rezeki dan kekurangan rezeki adalah bagian dalam kehidupan yang mengiringinya. Apalagi dalam agama, membantu (mengeluarkan rezeki yang dipunyai) akan mendapat balasan yang LUARRR BIASA. Seperti yang dilakukan teman saya, (baca disini). Melalui gerakan jalanan, mereka membantu sesama.
Hari ini, dilakukan acara penggalangan bantuan kemanusiaan, untuk menolong warga yang tertimpa bencana di daerah Pemalang. Bekerjasama dengan LAZISMU, dilakukanlah pengumpulan di sekolah dan langsung diserahkan kepada yang berhak menerima. Ini melatih siswa untuk peka terhadap sesama. Mungkin pelaksanaan gerakan ini terkesan terlambat, harus melalui lembaga penyalur. Namun ini bukan sebuah kesalahan, selama lembaga itu bisa mengoptimalkan bantuan kepada sasaran yang tepat. Satu yang perlu dicatat adalah, kepekaan sosial yang harus diasah. Menunggu bencana dan permintaan, untuk menolong, adalah sebuah kekeliruan. Tolonglah sebelum mereka meminta, dengan cara yang baik, seberapa kecilpun bantuan itu.


beras terkumpul di pagi hari

susul menyusul, bantuan datang

kelas 1 pun tak ketinggalan

cuma ingin membantu, tak mau identitasnya diketahui

sortir barang, mana makanan mana pakaian

pengin difoto, boleh khan


sortir jenis bantuan




0 komentar:

Posting Komentar

Mencari hasil penelitian menggunakan publish or perish

Sebagai guru, kita tentunya harus senantiasa mengembangkan pengetahuan dan membaca artikel yang ada pada jurnal secara rutin. Hal ini diguna...