Sabtu, 11 Januari 2014

SABTU ISTIMEWA

Pembelajaran semester 2 tahun 2013/2014 telah berjalan selama 1 pekan. Pekan pertama telah diisi dengan matrikulasi matematika, yang bertujuan untuk memamtapkan siswa dalam perhitungan matematika. Mungkin terasa menjenuhkan, walaupun dalam pelaksanaannya menerapkan pembelajaran yang menyenangkan.

Di hari Sabtu, 11 Januari 2014 ini, siswa SD Birrul Walidain diajak untuk sejenak menyegarkan diri dengan kegiatan yang bersifat rekreatif. Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB denga acara sholat Dhuha. Hal ini dilakukan agar siswa terbiasa melaksanakan sholat Dhuha, belajar pula keutamaan sholat Dhuha.

Setelah itu, dilanjutkan dengan Apel pagi, siswa berbaris rapi di halaman sekolah untuk mendapatkan pengarahan dan refleksi pembelajaran matrikulasi sepekan.
Tepat pukul 07.45 WIB, siswa kelas 1 mulai melaksanakan jalan kaki sejauh 2 KM, diikuti kelas 2, hingga kelas 6. Perjalanan melalui permukiman penduduk, mengitari kampung Sumengko bagian Utara dan Pecing bagian barat.

Tak terasa, perjalanan sejauh 2 kilometer usai sudah. Nampak siswa mulai kecapaian, mengingat sebelumnya mereka belum makan makan pagi. Saatnya eksekusi!!!!
Eksekusi????? Yup, benar sekali. Mengingat pada hari Jumat kemarin siswa diharap membawa bekal untuk makan pagi bersama di sekolah, saatnya mereka membuka bekal yang telah disiapkan dari rumah.

Sekelompok siswa memilih mengambil tempat di HALL depan kantor untuk menikmati sarapan pagi. Lainnya, memilih di kelas duduk berkelompok. Setelah duduk melingkar, mereka mulai membuka bekal yang dibawa. TARRRAAAAAAAAAAA...... Kira-kira apa yang mereka nikmati???
penulis dan rekan guru menikmati makan pagi

suasana makan pagi di HALL

Yeach... HAmpir semua orang tua kompak, membekali dengan makanan yang "praktis". Nasi putih, nasi goreng, lauk mie goreng, telur, nugget, ayam goreng. Hanya ada beberapa siswa yang dibekali dengan sayur. Inilah gambaran sarapan pagi yang tergambar dari kegiatan ini. Mungkin karena kesibukan orangtua, hingga pagai hari dimulai dengan sarapan yang nyaris tanpa sayur. Bahkan sebagian besar dari mereka tidak disertakan dengan buah. Namun, ada juga siswa yang (entah lupa, atau sengaja) tidak membawa bekal ke sekolah. Hal ini merupakan ujian kesetiakawanan diantara mereka. Saatnya yang memiliki nasi berlebih dibagikan, sekedar untuk mengganjal perut di pagi ini. Saatnya siswa dilatih untuk berempati. 

Inilah gambaran sabtu pagi ini. Keceriaan jalan kaki,  diselingi sendau gurau sepanjang perjalanan, dilanjukan dengan sarapan bersama, berbagi lauk. Semua dilewati dengan penuh keceriaaan. Semoga semua peristiwa ini bisa diambil manfaatnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Mencari hasil penelitian menggunakan publish or perish

Sebagai guru, kita tentunya harus senantiasa mengembangkan pengetahuan dan membaca artikel yang ada pada jurnal secara rutin. Hal ini diguna...