Peristiwa
Sangat terasa sekali, program guru penggerak
masuk pada dwiminggu kedua belas. Pembelajaran pada dwiminggu 12 ini merupakan
tahap akhir penyelesaian belajar pada LMS.
Kegiatan ini dimulai pada tanggal 22 Mei 2023.
Fasilitator mengingatkan CGP untuk segera mempelajari aktivitas yang akan
dilakukan pada ruang kolaborasi. Ruang kolaborasi dilaksanakan pada hari Senin,
pukul 12.30. Tak seperti biasanya yang dilaksanakan sora hari, Rukol ini
dilaksanakan tengah hari. Aktivitas yang dilakukan adalah berdiskusi membahas rencana program dari masing-masing
aset yang ada di sekolah.
Kelompok sengaja dibuat sejenjang, dimana kami berlima
dari jenjang SD, yaitu pak Milan, pak Triyanto, bu Okta, dan bu Mia, serta saya
sandiri membahas sebuah program yang dirancang untuk murid SD, yang bernama
OSSIKADA (organisasi siswa sekolah dasar). Pada hari berikutnya, dilaksanakan
presentasi hasil diskusi pada hari pertama. Alhamdulillah lancar. Hasil presentasi
dikumpulkan pada unggahan Ruang Kolaborasi.
Pada hari Rabu 24 Mei, kami diminta mulai
menyusun Demonstrasi Kontekstual tentang Pengelolaan Program yang Berdampak
Pada Murid. Tugasnya berupa menyusun kegiatan yang menggunakan alur BAGJA,
memuat profil pelajar Pancasila serta mencantumkan aset yang bisa mendukung program
tersebut. Pada hari tersebut pula CGP melaksanakan pendampingan individu 5. Pada
PI 5 ini CGP melaksanakan wawancara pasca observasi bersama seorang guru dan
dinilai oleh pengajar praktik. Hasil dari wawancara ini diunggah sebagai
aksinyata modul 2.3.
Kegiatan elaborasi pemahaman dilaksanakan pada
tanggal 26 Mei 2023, bersama Instruktur bapak Ayatollah Hidayah dari Sulawesi
Selatan. Kegiatan berlangsung sangat menraik, mengingat setiap CGP diminta
berpendapat dan berperan aktif dalam diskusi.
Setelah pelaksanaan elaborasi pemahaman,
saatnya CGP menulis Koneksi antar materi yang memuat pengalaman dan mengaitkan
pemahaman mulai modul 1.1. Setelah kegiatan ini, ditutup dengan pelaksanaan
Post Test pada 31 Mei 2023.
Rangkaian terakhir dwimingguan 12 adalah
pelaksanaan Lokakarya 5 yang dilaksanakan pada Ahad 4 Juni 2023.
Perasaan
Sejak awal masuk Ruang Kolaborasi, saya merasa
tertarik dengan materi Perencanan Program yang Berdampak positif Pada Murid. Hal
ini bagi saya merupakan kegiatan yang tidak asing, mengingat saya pernah
belajar ilmu perencanaan. Namun menjadi hal baru manakala harus berhubungan
dengan program yang berdampak pada murid. Ini hal menariknya, menjadi ilmu yanb
baru saya pelajari.
Saya tertantang untuk bisa membuat sebuah
program yang harus melihat aset yang ada, melihat student agency, dan sesuai
denga profil pelajar Pancasila. Mengaitkan semua ke dalam sebuah program yang
berdampak, merupakan suatu hal yang menantang.
Saya sangat bersyukur bisa mempelajari materi
ini, karena bisa memandang sebuah program dengan berbagai hal, aset, student
agency, dan berbasis BAGJA.
Pembelajaran
Dari materi dan pengalaman pembelajaran yang
telah saya alami, saya banyak belajar mengenai pentingnya memahami potensi
sumber daya sekolah, kepemimpinan murid, dan tujuh karakteristik lingkungan
yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Program yang baik ini tentunya harus melaui
tahapan yang benar pula, salah satunya yang digunakan pada PGP adalah BAGJA.
Prakarsa perubahan dimulai dari pertanyaan yang mendorong jawaban reflekatif
dan terukur.
Dalam modul ini, saya mempelajari materi
tentang menyusun sebuah program yang berdampak positif pada murid, cara
menumbuhkan student agency (kepemimpinan murid) dengan suara (voice),
pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid, lingkungan
yang mendukung tumbuh kembang kepemimpinan murid, serta pentingnya melibatkan
komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Secara umum, saya dapat memahami dan
mengimplementasikan materi yang saya pelajari dalam modul ini dengan baik.
Meskipun ada beberapa materi masih belum saya kuasai terutama tentang
lingkungan yang mendukung tumbuh kembang murid. Saat sesi ruang kolaborasi,
kami diminta untuk membuat sebuah program yang berdampak pada murid. Program
yang direncanakan ini juga melihat aset yang dimiliki oleh sekolah serta mampu
menumbuhkan kepemimpinan murid dengan melibatkan suara, pilihan, dan
kepemilikian.
Penerapan
Setelah saya mempelajari, berdiskusi, dan
mencoba melakukan kajian sumber daya, saya semakin yakin untuk bisa memajukan
sekolah melalui program berdampak positif. Melalui program ini pula saya
berharap mampu menumbuhkan kepemimpinan murid mewujudkan karakter profil
pelajar pancasila. Selain itu, saya juga akan menyebarkan pengetahuan dan
pengalaman saya dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid ini
pada guru lain.
Indonesi maju berawal dari optimisme guru merancang
program yang berdampak positif pada murid.
0 komentar:
Posting Komentar