Jurnal refleksi dwimingguan 9
Peristiwa
Tidak terasa pembelajaran Pendidikan Guru
Penggerak telah memasuki dwiminggu ke-9. Pembelajaran dwiminggu 9 dimulai pada
3 April 2023 berupa Eksplorasi Konsep. Pada modul 3.1 modul yang dipelajari
mengenai Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.
Pada Eksplorasi konsep saya belajar mengenai
pengambilan keputusan yang dimulai dari sekolah sebagai institusi moral,
prinsip etika, keterampilan pengambilan keputusan, bujukan moral, dilema etika,
prinsip pengambilan keputusan, dan ditajamkan dengan mengerjakan kasus yang
berhubungan dengan dilema etika.
Pada tanggal 5 April 2023, dilaksanakan forum
diskusi di ruang kolaborasi untuk membuat kasus yang terkait dengan dilema
etika. Saya berempat bersama bu Anis, pak Agung, bu Riza mencoba membuat kasus
yang terkait dengan dilema etika. Soal ini kemudian dikumpulkan kepada
Fasilitator.
Pada hari Ahad, 9 April 2023, CGP angkatan 7
kab. Sragen melaksanakan Lokakarya 4 di SMP n 6 Sragen. Pada lokakarya ini, cgp
belajar mengenai coaching yang dilaksanakan pada modul 2.3.
Selanjtnya, pada Senin 10 April 2023, saya
bertemu di Ruang Kolaborasi untuk mempresentasikan hasil diskusi sebelumnya dan
memcoba menelaah kelompok lain. Kelompok yang saya telaah adalah kelompok Pak
Amir yang mengangkat isu kehamilan menjelang ujian akhir. Diskusi berjalan
dengan sangat menarik karena umpan balik yang positif.
Pada Demonstrasi Kontekstual, saya diminta
mewawancarai dua kepala sekolah untuk mengetahui cara mereka mengambil
keputusa. Saya diminta membuat analisis yang terkait dengan 4 dilema etika, 3
prinsip keputusan, dan 9 langkah uji pengambilan keputusan.
Selanjutnya untuk lebih memahami tentang
pengambilan keputusan, pada tanggal 13 April 2023, saya mengikuti elaborasi
Pemahaman bersama Instruktur ibu Misdawati.
Perasaan
Sejak awal masuk eksplorasi konsep, saya merasa
tertarik dengan materi pengambilan keputusan. Hal ini bagi saya merupakan
pengalaman baru dimana dalam memutuskan sebuah hal diperlukan banyak langkah
yang selama ini belum pernah saya lalukan semua. Kalaupun dilakukan, paling
hanya beberapa uji saja dan lebih kepada pertimbangan rasional atau emosional.
Saya tertantang untuk bisa memecahkan kasus
yang disajikan sebaik mungkin, dan saya benar-benar menikmati menjadi seorang
pemeran yang ada dalam kasus tersebut. Saya sangat bersyukur dengan adanya
materi ini, karena bisa belajar menjadi lebih bijaksana.
Pembelajaran
Dari materi dan pengalaman pembelajaran yang
telah saya alami, saya banyak belajar mengenai pentingnya memahami dilema
etika, prinsip etika, dan uji pengambilan keputusan.
Saya belajar mengenai perbedaan prinsip
pengambilan keputusan berupa berpikir hasil akhir, berbasis rasa peduli, dan
berbasis peraturan. Dari sini saya belajar, bahwa semua keputusan yang
bijaksana seharusnya berlandaskan hal tersebut.
Saya juga belajar mengenai empat (4) paradigma
dilema etika, berupa individu-kelompok, keadilan-rasa kasihan,
kebenaran-kesetiaaan, serta jangka pendek-jangka panjang. Keempat paradigma
tersebut, digunakan untuk melihat apakah situasi yang ada memenuhi salah satu
kondisi di atas. Jika tidak kemungkinan hanya bujukan moral.
Dengan memahami cara mengambil keputusan yang
bijaksana, dilakukan denga menggunakan 9 uji keputusan. Dimulai dari uji nilai
yang bertentangan, siapa yang terlibat, pengumpulan fakta, uji benar salah, uji
benar-benar, menggunakan prinsip resolusi, investigasi trilema, membuat
keputusan, dan diakhiri dengan refleksi.
Penerapan
Setelah saya mempelajari, berdiskusi, dan
mencoba melakukan wawancara dengan kepala sekolah, saya semakin yakin untuk
bisa menerapkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sesuai dengan
etika yang ada demi kesejahteraan bersama. Ke depan saya akan senantiasa
menggunakan prinsip dan uji yang telah saya pelajari untuk bisa mengambil
keputusan berdasar nilai kebajikan.
Di kelas saya akan mencoba menerapkan pada anak
jika menemui kasus yang terkait dengan dilema etika. Selain itu, saya akan
mencoba untuk menularkan ilmu ini kepadda rekan sejawat yang ada, dimulai dari
yang dekat, diterapkan sesuai kondisi yang ada.
Harapannya, semua pihak yang ada di sekolah
mampu melakukan pengambilan keputusan sesuai nilai kebajikan.
0 komentar:
Posting Komentar