Kamis, 19 September 2019

Pilah sampahmu!

mengapa tempat sampah bermacam-macam warnanya?

Program pemilahan sampah berlandaskan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres)  nomor 97 tahun 2017 tentang ‘Kebijakan dan Strategi Nasional Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga’.
Setelah melakukan pemilahan sampah, yang harus dilakukan setelahnya adalah sebisa mungkin membuat sampah berhenti di sumbernya. Jadi sampah itu harus berhenti, enggak cukup di buang pada tempatnya, namun harus diolah saat itu juga agar dia habis.
Ada banyak cara untuk mengolah sampah agar bermanfaat agar sampah tak berakhir menjadi limbah.  Ada banyak teknik pengolahaan sampah yang tidak memerlukan biaya banyak. Pertama, jika itu sampah organik, kita bisa jadikan sebagai pupuk kompos bagi tanaman. Sudah dibuktikan lewat penelitian bahwa pupuk kompos adalah salah satu pupuk unggul.
Kemudian untuk sampah anorganik, beberapa jenisnya sudah dapat didaur ulang menjadi kerajinan tangan. Sedangkan yang residunya, ampas dari sampah anorganik tersebut kita bisa olah dengan alat pirolisi untuk dibuah menjadi minyak serta bisa juga diubah menjadi briket, sumber bahan bakar.

Teman-teman, bagaimana kalau kita mulai membiasakan diri untuk memilah sampah sebelum dibuang? Kira-kira, kenapa kita harus memilah sampah sebelum dibuang?
Mempercepat Proses Penguraian
Sampah itu ada dua jenis, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Untuk sampah organik, proses penguraiannya akan lebih cepat terjadi jika digabungkan dengan sampah organik lainnya.
Mengurangi Bau Busuk
Sampah organik akan mengeluarkan bau busuk saat terurai. Supaya bau busuk itu hilang, kita harus memisahkan sampah organik dari sampah anorganik. Setelah dipisahkan, sampah organik bisa dikubur di dalam tanah, sebagai pupuk. Dengan begitu, bau busuk dari sampah organik tidak akan tercium. Lalu, tanaman pun tubuh subur.


Meningkatkan kebersihan sampah
Penguraian pada sampah organik akan terjadi lebih cepat daripada sampah anorganik. Jika kedua sampah itu dicampurkan, sampah anorganik yang tadinya bersih akan menjadi kotor. Padahal, jika kita memilah sampah, kebersihan sampah anorganik bisa terjaga, lo. Hal itu akan memudahkan para pengepul dalam mendaur ulang sampah anorganik.
Mengurangi jumlah sampah
Dari seluruh sampah yang ada, lebih dari 55% nya adalah sampah organik. Jika kita memilah sampah dan mengolah sampah organik itu menjadi kompos, maka jumlah sampah yang ada di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) pun akan berkurang setengahnya.
Nah, Teman-teman, sekarang kamu sudah tahu, kan, kenapa kita harus memilah sampah sebelum dibuang? Jadi, mari kita lakukan kebiasaan baik itu mulai dari sekarang. Semua demi Indonesia yang bebas sampah!
Teman-teman mungkin pernah melihat tempat sampah warna-warni di taman atau tempat umum lainnya. Tempat sampah warna-warni itu punya fungsi yang berbeda-beda, lo! Kita kenali fungsinya satu per satu, yuk!
Warna Merah
Tempat sampah berwarna merah digunakan untuk menampung sampah B3 (Barang Berbahaya dan Beracun). Sampah B3 itu contohnya sampah baterai bekas, sampah bekas tinta, sampah bekas obat nyamuk, dan sampah lain yang mengandung zat kimia berbahaya.
Warna Kuning
Kalau tempat sampah yang warna kuning digunakan untuk menampung sampah anorganik. Botol minum plastik/kaca, kaleng bekas minuman, dan sampah plastik/kantong keresek adalah contoh dari sampah anorganik.
Hijau
Tempat sampah berwarna hijau digunakan untuk menampung sampah organik. Sampah organik itu ada banyak, misalnya makanan sisa, makanan kadaluarsa, daun dan ranting pohon yang berserakan juga masuk ke dalam sampah organik.
Biru
Kalau tempat sampah yang berwarna biru digunakan untuk menampung sampah kertas. Sampah kertas juga banyak jenisnya, lo! Ada buku bekas, kertas bekas bungkus makanan, kardus bekas, dan masih banyak lagi. Pokoknya, semua yang terbuat dari kertas dibuang di sini.
Abu-Abu
Tempat sampah yang berwarna abu-abu biasanya digunakan untuk menampung sampah residu atau ampas. Misalnya, sampah popok bekas dan sampah permen karet.

0 komentar:

Posting Komentar

Mencari hasil penelitian menggunakan publish or perish

Sebagai guru, kita tentunya harus senantiasa mengembangkan pengetahuan dan membaca artikel yang ada pada jurnal secara rutin. Hal ini diguna...