Jumat, 01 April 2011

Mengapa dan Bagaimana Open Source di Dunia Pendidikan

Penulis: Ahmad Saiful Muhajir - detikinet
Jakarta - Membawa open source ke dunia pendidikan memang bukan perkara mudah. Apalagi jika berurusan dengan pendidikan atas setingkat universitas. 
Salah satu alasan tak mudahnya membawa open source adalah latar belakang mahasiswa yang telah terbiasa dan nyaman dengan produk proprietary. Dan karena itu perubahan ke open source membutuhkan usaha yang lebih keras.
Langkah pertama sebelum mengajak beralih menggunakan open source adalah membuka pemikiran. Hal utama untuk membuka pikiran yang paling tepat adalah memberikan jawaban dari pertanyaan, mengapa. 
Mengapa para siswa/mahasiswa harus beralih ke open source?
Dunia kerja
Membantah kalimat bahwa open source lebih banyak digunakan di dunia pekerjaan adalah hampir mustahil. Di banyak pencari pekerjaan, sebagian besar mensyaratkan seorang pelamar memiliki kemampuan di bidang open source –baik disadari maupun tidak.
Jika anda berkunjung ke situs-situs pencari kerja, maka anda akan menemukan banyak sekali pekerjaan semacam PHP programmer, system administrator, J2EE programmer, database administrator, dan lain sebagainya. Sebagian besar adalah produk open source.
Gartner, sebuah perusahaan periset di bidang informasi dan teknologi, dalam riset terakhirnya yang dirilis Februari lalu mengungkapkan bahwa lebih dari 50% organisasi dan perusahaan besar telah menggunakan produk open source untuk lingkungan pekerjaan mereka.
Dengan memiliki kemampuan di bidang open source tentu saja akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi seorang lulusan untuk mendapatkan pekerjaan.
Belajar bersama
Dunia open source adalah dunia komunitas. Dengan kekuatan komunitas inilah open source dapat berkembang sedemikian pesat dan besar. 
Linux kernel, MySQL, Java, WordPress, Blender adalah contoh nyata kekuatan komunitas di mana masing-masing personal belajar bersama dengan yang lain untuk membuat sebuah produk berkualitas dan lebih baik.
Dengan belajar bersama seseorang akan dikenal dan menjadi semakin mahir dalam bidang tertentu. Dan tidak hanya itu, semakin seseorang mahir dan terbukti kemampuannya dalam sebuah komunitas dia akan semakin dikenal oleh banyak orang dan akan mendapat kesempatan lebih banyak. Ada banyak nama yang dapat disebut dari suksesnya proyek open source yang telah mereka buat.
Kebebasan/Freedom
Salah satu misi paling mulia yang dimiliki open source adalah free. Free dalam dunia open source tidak selalu berarti gratis, melainkan lebih tepat jika disebut freedom/bebas. Itulah mengapa terdapat istilah FOSS (Free/Open Source Software)/FLOSS (Free/Libre/Open Source Software) selain istilah Open Source Software.
Satu alasan utama Richard Stallman membuat Free software movement dan GNU adalah keinginannya untuk bisa bebas menggunakan sistem yang dimilikinya. 
Dengan open source seseorang bisa mengintip kode, mengubah dan menjadikannya lebih baik dari sebelumnya. Dengan membaca kode yang ada seseorang tahu dengan pasti apa yang dilakukan sistem ketika ia dijalankan.
Open Source juga dapat dibisniskan
Membiarkan kode terbuka tidak berarti produk tersebut tidak dapat dijual. Siapapun yang membuat sebuah software open source dapat menjualnya, baik bentuk produk maupun support.
Red Hat, sebuah perusahaan ternama di dunia open source akhir Februari lalu berhasil membukukan keuntungan sebesar 244,8 juta dolar Amerika untuk masa kuartal keempat saja. 
Sebuah nilai keuntungan yang luar biasa untuk perusahaan open source. Hal ini mematahkan teori yang mengatakan bahwa open source dan bisnis tidak bisa menjadi kawan.
Bagaimana memulainya?
Mulailah dengan hal kecil seperti berpindah menggunakan aplikasi office ke OpenOffice.org atau LibreOffice. Gunakan GIMP untuk editing foto dan cobalah Blender untuk membuat animasi. 
Blender adalah aplikasi editing animasi yang luar biasa. Beberapa contoh film animasi yang dibuat dengan Blender dapat dilihat di http://www.blender.org/features-gallery/movies/.
Bagi programmer atau peminat pemrograman cobalah untuk membuat proyek program yang dibutuhkan oleh orang lain dan membuat mereka merasa terbantu. Atau bisa juga proyek yang berguna untuk organisasi-organisasi non-profit sebagai tahap awal. 
Dari hal kecil inilah setelah itu dilanjutkan dengan yang lebih besar secara bertahap.
Bergabunglah dengan komunitas dan jadilah aktif. Dengan bergabung dengan komunitas, anda akan mendapatkan dukungan dan tidak merasa berjalan sendirian. 
Untuk membuka jalan lebih lebar bergabunglah juga dengan komunitas open source internasional sehingga akan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Keaktifan seseorang dalam sebuah komunitas akan menjadikan dirinya dikenal dan lebih merasa tertantang untuk menjadi lebih baik.
Cari lebih banyak tantangan. Orang bijak mengatakan hidup tanpa tantangan itu hampa. Nah, agar perjalanan di dunia open source tidak hampa carilah lebih banyak tantangan dan usahakan untuk menyelesaikan tantangan tersebut.
Jangan menyerah. Di tengah perjalanan mungkin akan ada masalah yang terjadi. Error di sana-sini dan lain sebagainya. Inilah gunanya memiliki teman di komunitas. Berkonsultasilah dengan orang terpercaya dan jadikan pengalaman yang didapat sebagai database yang menjadikan anda lebih pintar.
Ketika tengah disibukkan dengan menyelesaikan berbagai tantangan inilah, tanpa terasa anda telah menjadi seorang yang mahir dalam bidang open source dan membuat kawan-kawan anda merasa iri. 
Semoga sukses dan teruslah semangat!


0 komentar:

Posting Komentar

Mencari hasil penelitian menggunakan publish or perish

Sebagai guru, kita tentunya harus senantiasa mengembangkan pengetahuan dan membaca artikel yang ada pada jurnal secara rutin. Hal ini diguna...