Kira-kira semester pertama tahun lalu, saat muncul
Ubuntu 10.04, pengguna
OpenOfficemungkin tidak terkejut ketika mengetahui bahwa pembuka aplikasi itu tidak lagi berwarna biru khas Sun Microsystem melainkan jingga warna khas Oracle. Itu karena aplikasi perkantoran itu sudah diakuisisi oleh Oracle.
Waktu itu ada beberapa distro yang tertinggal mengikuti versi terbaru, misalnya
Linux Mint 9 Isadora yang masih menggunakan OpenOffice dari Sun.
Setelah beberapa waktu
dipegang Oracle, ada kelebihan dan ada kekurangan, sayangnya justru menimbulkan ketidakpuasan di kalangan open source. Oleh karena itu, pengembang OpenOffice memutuskan berpisah dengan Oracle, dan membentuk kelompok sendiri dengan nama
The Document Foundation (TDF) –silahkan simak berita di
sini, atau menuju situs resminya di
sana!–.
Sejak tahun lalu seiring dengan rilis Ubuntu 10.10, saya sudah mendengar kabar rilis LibreOffice, namun setelah mendengar
kicauan Andri Nawawi kemarin, barulah saya mencoba LibreOffice.
Aplikasi Perkantoran ini multi platform. Bisa dipasang di Windows, Linux, dan MacOS. Di Linux, memasang LibreOffice untuk menggantikan OpenOffice di
LinuxMint 10 Julia yang sekarang saya gunakan ternyata sangat mudah. Cukup menggunakan empat langkah di terminal: (cara ini similar di Ubuntu dan turunannya, juga keluarga Debian lainnya)
- $ sudo apt-get purge openoffice*.*
- $ sudo add-apt-repository ppa:libreoffice/ppa
- $ sudo apt-get update
- $ sudo apt-get install libreoffice
Untuk pengguna desktop GNOME, bisa juga menggunakan $ sudo apt-get install libreoffice-gnome sedangkan untuk pengguna desktop KDE $ sudo apt-get install libreoffice-kde.
Bagi pengguna Linux yang kebetulan menggunakan distro Linux selain keluarga Debian, cukup menggunakan unduhan dari di situs resmi
The Document Foundation yang tersedia dalam format RPM terkompresi.
Install selesai…. Dan saya pun mencoba menggunakan LibreOffice untuk urusan ketik-mengetik, namun sampai saat ini ternyata saya belum menemukan hal yang berbeda. Semua berasa sama sehingga urusan kerjaan pun sama sekali tak terganggu.
Yeach… setidaknya penggantian aplikasi yang saya lakukan ini sudah ikut mendukung pengembangan
opensource yang dikembangkan komunitas tanpa tergantung pihak manapun.