Penelitian tentang model pembelajaran, gaya belajar, hingga filsafat pendidikan yang banyak dilakukan oleh guru dan peneliti lain, sudah selayaknya kita manfaatkan untuk pengembangan diri kita sebagai pendidik.
Menyelami peran teknologi dalam pendidikan modern
Skenario:
INT. RUANG KELAS - HARI
Kelas Birrul Walidain dipenuhi dengan murid-murid yang tengah
sibuk belajar. TAUFIK (16 tahun, pemberani) duduk di bangkunya dengan serius.
Di seberang ruangan, ANTON (18 tahun, berandalan sekolah) memandang Taufik
dengan tatapan sinis. YULIA (17 tahun, teman sekelas Taufik) duduk di dekatnya,
sedang membaca buku.
Kamera fokus pada Taufik yang merasakan guncangan ringan.
TAUFIK (enteng kaki) Kalian merasakan itu?
Yulia dan beberapa murid menggelengkan kepala, tapi Anton
tersenyum sinis.
ANTON (sambil tertawa kecil) Ngeri juga kau, Taufik. Gempa apa
yang kau maksud?
TAUFIK (bersungguh-sungguh) Aku serius, Anton. Aku merasakan
getaran kecil. Kita harus bersiap-siap.
INT. LORONG SEKOLAH - SEBENTAR KEMUDIAN
Taufik, Anton, dan Yulia berjalan di lorong sekolah. Suasana
tenang, tapi Taufik tetap waspada.
TAUFIK (rendah) Apa yang harus kita lakukan jika ada gempa?
YULIA (santai) Biasanya, kita berlindung di bawah meja atau di
area terbuka yang aman.
ANTON (seolah tidak peduli) Ah, gempa di sini jarang terjadi.
Tak perlu khawatir.
Seketika, gempa bumi yang kuat terjadi. Gempa mengguncang
sekolah dengan keras. Siswa-siswa berteriak dan berlarian dalam kepanikan.
INT. RUANG KELAS - BEBERAPA MENIT KEMUDIAN
Taufik, Anton, dan Yulia berada di bawah meja, berusaha
melindungi diri dari reruntuhan.
TAUFIK (dengan suara lantang) Kita harus tetap tenang dan
berpegangan pada meja ini. Jangan panik!
YULIA (takut) Apa yang akan terjadi pada kita, Taufik?
ANTON (dengan sinis) Kamu bodoh, Taufik. Kita akan baik-baik
saja. Tak perlu panik seperti Taufik yang lemah.
Seketika, langit-langit ruangan runtuh. Cahaya listrik padam,
hanya ada kegelapan. Taufik, Anton, dan Yulia terjebak di bawah reruntuhan.
TAUFIK (terdengar terengah-engah) Ini bukan saatnya untuk saling
menyalahkan. Kita harus bekerja sama untuk keluar dari sini.
Yulia dan Anton terdiam sejenak, menyadari pentingnya kerjasama
dalam situasi yang genting ini.
YULIA (tersenyum getir) Baiklah, Taufik. Apa yang harus kita
lakukan?
TAUFIK (berpikir cepat) Kita perlu mencari jalan keluar. Aku
ingat ada pintu darurat di sebelah kantin. Mari kita cari bersama-sama.
Mereka bergerak hati-hati di bawah reruntuhan, saling membantu
satu sama lain. Lampu senter yang ditemukan Taufik menjadi satu-satunya sumber
cahaya dalam kegelapan.
INT. LORONG SEKOLAH - BEBERAPA MENIT KEMUDIAN
Taufik, Anton, dan Yulia berhasil mencapai pintu darurat yang
masih bisa dibuka. Mereka keluar dari gedung yang rusak parah.
TAUFIK (lega) Alhamdulillah, kita berhasil keluar. Tapi kita
masih harus berhati-hati, bisa jadi ada bahaya lain.
ANTON (menyesali sikapnya sebelumnya) Maaf, Taufik. Kau benar,
kita harus mempersiapkan diri. Terima kasih telah menyelamatkan kami.
YULIA (memandang Taufik dengan rasa kagum) Taufik, kau adalah
pahlawan kita. Kita tidak akan bisa keluar dari situasi ini tanpamu.
Taufik tersenyum, merasa lega bahwa mereka semua selamat. Mereka
melangkah menuju keamanan, bersatu dan kuat dalam menghadapi masa sulit.
FADE OUT.
Jurnal Refleksi
Dwimingguan 13 (4 Juni – 18 Juni)
PERISTIWA
Rentang waktu dwiminggu ketiga belas, aktivitas di LMS
sudah sangat berkurang banyak. Ini merupakan sebuah keuntungan bagi CGP untuk
mempersiapkan diri menghadapi Sumatif Akhir Tahun (SAT) 2022/2023. Hanya
beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan tanpa tergesa-gesa namun harus tetap
fokus.
Setelah dilaksanakannya lokakarya 5 pada Hari Ahad
tanggal 4 Juni 2023, pada hari rabu tanggal 7 Juni 2023 langsung dilaksanakan
pendampingan individu 6 oleh pengajar praktik. Waktu begitu cepat, tiba-tiba
sudah PI 6.
Pada saat PI 6 CGP melakukan pengisian kuisioner dan
angkat perkembangan CGP selama melaksanakan pendidikan. Ada 5 guru yang harus
mengisi kuisioner, 5 murid, dan kepala sekolah. Hasil dari pengisian dianalisis
dan digunakan untuk tindak lanjut perbaikan pengembangan CGP.
Pada hari Ahad 18 Juni 2023 dilaksanakan lokakarya 6
di SMP Negeri 6 Sragen. Lokakarya 6 ini membicarakan aksi yang akan dilakukan
oleh CGP dan prakarsa perubahan yang melibatkan aset di sekolah.
PERASAAN
CGP merasa sangat senang, karena mendapat teman baru
dari PP yang lain saat lokakarya 6. Dengan berinteraksi di lokakarya ini, CGP
mendapat kesempatan menimba ilmu baru. Ada perasaan bangga ketika masing-masing
CGP mengapresiasi prakarsa perubahan yang dilakukan oleh CGP lainnya.
Rasa khawatir sempat
muncul, mengingat waktu tersebut digunakan untuk menyelesaikan rapor kenaikan
kelas, dan proses input nilai kelas 6 yang akan digunakan untuk PPDB SMP.
Walaupun CGP tidak memasukkan sendiri, namun CGP turut bertanggung jawab akan
kegiatan tersebut.
Saat CGP mendalami materi paket modul 1, paket modul
2, dan modul 3.3 ini, CGP merasa banyak yang harus diperbaiki, terutama dalam memfasilitasi
murid untuk belajar, dan cara pandang dalam pengelolaan sumber daya sebagai
modal/aset dan pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Dari
momen tersebut, CGP merasa tergerak untuk memperbaiki cara pandang sebagai guru
dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid agar terwujud
kepemimpinan murid
PEMBELAJARAN
Dari 2 minggu ini, CGP mendapat ilmu untuk meningkatkan kompetensi
sebagai seorang pendidik dan sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang harus
mampu mengelola program yang berdampak positif pada murid. Sebelum mempelajari
modul 3.3 ini, CGP berpikir bahwa sebagai pemimpin dalam pengelolaan program
yang berdampak positif ada murid hanya melihat satu sisi tanpa memperhatikan
suara, pilihan, dan kepemilikan murid. CGP hanya tahu bahwa peran guru dan
kepala sekolah sudah cukup untuk melaksanakan perubahan di sekolah, serta perbaikan kualitas pembelajaran.
Dari pembelajaran modul 3.3 ini, CGP sadar diri dan
terus melatih keterampilan sebagai pemimpin dalam pengelolaan program yang
berdampak positif pada murid. Selain itu, pada aktivitas modul 3.3 ini, CGP yakin
bahwa untuk menumbuhkan jiwa dan perilaku kepemimpinan pada murid dalam proses
belajar, maka ada tiga aspek yang dapat ditinjau, yaitu suara murid, pilihan
murid, dan kepemilikan murid yang perlu dipertimbangkan dengan baik oleh guru.
Pilihan (choice) seorang murid akan sangat penting,
dimana murid dapat mengambil kepemilikan atas pembelajaran mereka. Melalui
pemilihan dan kepemilikan, maka suara (voice) mereka dapat diwujudkan. Ketiga
aspek tersebut harus senantiasa direncanakan dan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran. Dengan adanya pelibatan student agency atau kepemimpinan murid,
penumbuhkembangan profil pelajar Pancasila akan bisa dilakukan secara nyata dan
akurat.
PENERAPAN
Dari seluruh pembelajaran modul PGP ini, CGP termotivasi untuk menjadi bagian dari
perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal terbaik dalam
mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dan kepemimpinan murid. Potensi yang ada dan berkaca pada rapor mutu
pendidikan, membuat CGP yakin untuk melaksanakan perubahan.
Dari rangkaian aktivitas pembelajaran, mulai dari modul 1 hingga 3, CGP semakin
termotivasi untuk melaksanakan rancangan program yang berdampak positif di SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen.
Sangat terasa sekali, program guru penggerak
masuk pada dwiminggu kedua belas. Pembelajaran pada dwiminggu 12 ini merupakan
tahap akhir penyelesaian belajar pada LMS.
Kegiatan ini dimulai pada tanggal 22 Mei 2023.
Fasilitator mengingatkan CGP untuk segera mempelajari aktivitas yang akan
dilakukan pada ruang kolaborasi. Ruang kolaborasi dilaksanakan pada hari Senin,
pukul 12.30. Tak seperti biasanya yang dilaksanakan sora hari, Rukol ini
dilaksanakan tengah hari. Aktivitas yang dilakukan adalah berdiskusi membahas rencana program dari masing-masing
aset yang ada di sekolah.
Kelompok sengaja dibuat sejenjang, dimana kami berlima
dari jenjang SD, yaitu pak Milan, pak Triyanto, bu Okta, dan bu Mia, serta saya
sandiri membahas sebuah program yang dirancang untuk murid SD, yang bernama
OSSIKADA (organisasi siswa sekolah dasar). Pada hari berikutnya, dilaksanakan
presentasi hasil diskusi pada hari pertama. Alhamdulillah lancar. Hasil presentasi
dikumpulkan pada unggahan Ruang Kolaborasi.
Pada hari Rabu 24 Mei, kami diminta mulai
menyusun Demonstrasi Kontekstual tentang Pengelolaan Program yang Berdampak
Pada Murid. Tugasnya berupa menyusun kegiatan yang menggunakan alur BAGJA,
memuat profil pelajar Pancasila serta mencantumkan aset yang bisa mendukung program
tersebut. Pada hari tersebut pula CGP melaksanakan pendampingan individu 5. Pada
PI 5 ini CGP melaksanakan wawancara pasca observasi bersama seorang guru dan
dinilai oleh pengajar praktik. Hasil dari wawancara ini diunggah sebagai
aksinyata modul 2.3.
Kegiatan elaborasi pemahaman dilaksanakan pada
tanggal 26 Mei 2023, bersama Instruktur bapak Ayatollah Hidayah dari Sulawesi
Selatan. Kegiatan berlangsung sangat menraik, mengingat setiap CGP diminta
berpendapat dan berperan aktif dalam diskusi.
Setelah pelaksanaan elaborasi pemahaman,
saatnya CGP menulis Koneksi antar materi yang memuat pengalaman dan mengaitkan
pemahaman mulai modul 1.1. Setelah kegiatan ini, ditutup dengan pelaksanaan
Post Test pada 31 Mei 2023.
Rangkaian terakhir dwimingguan 12 adalah
pelaksanaan Lokakarya 5 yang dilaksanakan pada Ahad 4 Juni 2023.
Perasaan
Sejak awal masuk Ruang Kolaborasi, saya merasa
tertarik dengan materi Perencanan Program yang Berdampak positif Pada Murid. Hal
ini bagi saya merupakan kegiatan yang tidak asing, mengingat saya pernah
belajar ilmu perencanaan. Namun menjadi hal baru manakala harus berhubungan
dengan program yang berdampak pada murid. Ini hal menariknya, menjadi ilmu yanb
baru saya pelajari.
Saya tertantang untuk bisa membuat sebuah
program yang harus melihat aset yang ada, melihat student agency, dan sesuai
denga profil pelajar Pancasila. Mengaitkan semua ke dalam sebuah program yang
berdampak, merupakan suatu hal yang menantang.
Saya sangat bersyukur bisa mempelajari materi
ini, karena bisa memandang sebuah program dengan berbagai hal, aset, student
agency, dan berbasis BAGJA.
Pembelajaran
Dari materi dan pengalaman pembelajaran yang
telah saya alami, saya banyak belajar mengenai pentingnya memahami potensi
sumber daya sekolah, kepemimpinan murid, dan tujuh karakteristik lingkungan
yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Program yang baik ini tentunya harus melaui
tahapan yang benar pula, salah satunya yang digunakan pada PGP adalah BAGJA.
Prakarsa perubahan dimulai dari pertanyaan yang mendorong jawaban reflekatif
dan terukur.
Dalam modul ini, saya mempelajari materi
tentang menyusun sebuah program yang berdampak positif pada murid, cara
menumbuhkan student agency (kepemimpinan murid) dengan suara (voice),
pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid, lingkungan
yang mendukung tumbuh kembang kepemimpinan murid, serta pentingnya melibatkan
komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.
Secara umum, saya dapat memahami dan
mengimplementasikan materi yang saya pelajari dalam modul ini dengan baik.
Meskipun ada beberapa materi masih belum saya kuasai terutama tentang
lingkungan yang mendukung tumbuh kembang murid. Saat sesi ruang kolaborasi,
kami diminta untuk membuat sebuah program yang berdampak pada murid. Program
yang direncanakan ini juga melihat aset yang dimiliki oleh sekolah serta mampu
menumbuhkan kepemimpinan murid dengan melibatkan suara, pilihan, dan
kepemilikian.
Penerapan
Setelah saya mempelajari, berdiskusi, dan
mencoba melakukan kajian sumber daya, saya semakin yakin untuk bisa memajukan
sekolah melalui program berdampak positif. Melalui program ini pula saya
berharap mampu menumbuhkan kepemimpinan murid mewujudkan karakter profil
pelajar pancasila. Selain itu, saya juga akan menyebarkan pengetahuan dan
pengalaman saya dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid ini
pada guru lain.
Indonesi maju berawal dari optimisme guru merancang
program yang berdampak positif pada murid.
Jurnal refleksi dwimingguan 11
Tidak terasa kami sudah menyelesaikan modul 3.2. Dan saat penyusunan jurnal dwimingguan 11 ini kami berada di modul 3.3.
1. Fact
Modul 3.2 merupakan salah satu modul yang harus dikerjakan dengan sepenuh hati, pikiran terbuka. Seperti diketahui, modul 3.2 membahas mengenai sumber daya yang ada di sekolah. CGP dituntut untut bisa memetakan 7 modal yang ada di sekolah.
Pada tanggal 8 Mei 2023, Fasilitator mengingatkan CGP untuk menyelesaikan demonstrasi kontekstual. Kegiatan Dekon berupa melihat tayangan video, kemudian CGP diminta untuk menemukan prakarsa perubahan yang ada dalam tayangan menggunakan tahapan BAGJA. Laporan dapat dituliskan dalam bentuk narasi atau video.
Pada hari Rabul 10 Mei 2023, CGP diminta untuk menyelesaikan Koneksi Antar Materi. Pada hari itu juga dilaksanakan meet elaborasi pemahaman, dengan instruktur bapak Dadang Darmawan dari Ciamis. Diskusi berlangsung sangat menarik, karena masing-masing CGP berkesempatan memberikan jawaban pertanyaan yang diberikan.
Pada tanggal Senin 15 Mei 2023, Fasilitator mengingatkan CGP untuk mulai membaca modul 3.3, membaca Mulai dari Diri, eksplorasi konsep mandiri. Modul 3.3 membahas mengenai pengelolaan program yang berdampak pada murid.
Mulai tanggal 16 Mei, dibentuk kelompok untuk membahas eksplorasi mandiri secara diskusi di LMS. Saya mendapat kesempatan untuk sekelompok dengan ibu Anis, Pak Agung, dan ibu Ida. Kami diminta merancang kegiatan dengan tema besar pengelolaan program yang berdampak pada murid.
2. Feeling
Senang dan gembira, tentunya CGP rasakan. Tidak terasa sudah hampir selesai perjalanan program gurupenggerak ini. Banyak ilmu yang sudah dipelajari. Interaksi dan diskusi yang selama ini dirasakan membauat saya bangga, bahwa kedewasaan berfikir dan bergerak, diperlukan oleh CGP penggerak dalam turut berperan di komunitasnya.
Sehubungan dengan materi pengelolaan sumber daya, saya yakin bahwa dengan kolaborasi yang baik di sekolah, kita mampu menemukenali hal-hal baik yang ada. Alih-alih mencari kekurangan yang pasti selalu ada dan dianggap sebagai penghalang.
Pada kesempatan ini juga saya merasa senang, Ketika harus berdiskusi di ruang maya secara asinkron. Kami belajar untuk menunggu jawaban atas sebuah pertanyaan yang tak kunjung dijawab, karena kesibukan CGP yang lain. Salah satu hasil dari belajar asinkron adalah bersabar.
3. Finding
Banyak ilmu yang saya pelajari dari dua pekan ini. Belajar mengenai pentingnya berfikir positif terhadap kelebihan yang ada membuat saya sadar, bahwa energi yang terbuang dari berfikir positif atau berfikir negative itu sama, namun hasil yang didapatkan jauh berbeda.
Dengan belajar BAGJA saya juga makin paham bahwa dalam pengelolaan program sekolah hendaknya berangkat dari Buat Pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, hingga Atur eksekusi. Dari ekplorasi konsep, kami juga belajar untuk bertanya dengan pertanyaan yang berbobot seperti pada alur TIRTA, dimana dalam diskusi tidak hanya meminta jawaban YA atau TIDAK, sehingga diskusi berjalan baik.
Kaitanya dengan program yang kami rancang, berupa “makanan tradisional warisan leluhur”. Kegiatan yang ada berupa bazar makanan di sekolah. Kegiatan ini berkaitan dengan beberapa hal yang berisi kegiatan agar murid memiliki keterampilan mencari informasi, merencanakan kegiatan, memasak, mengemas makanan hingga menyajikan menjadi dagangan yang bermutu tinggi.
Program tersebut juga sejalan dengan filosofi KHD bahwa pendidik hendaknya menuntun murid sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Dengan memperhatikan hal tersebut, pada program kuliner, dimana murid harus disiapkan memiliki keterampilan yang sesuai dengan budaya lokal di lingkungan murid. Pelibatan murid dalam kegiatan haruslah mempertimbangakan Suara (Voice), pilihan (Choice), dan kepemilikian (Owner).
4. Future
Setelah mencoba berdiskusi secara asinkoron, CGP mulai paham alur merencanakan sebuah kegiatan. Selama ini setiap akan membuat kegiatan, tidak selalu mempelajari aspek SUARA-PILIHAN-KEPEMILIKAN murid. Ke dapan, CGP akan senantiasa mempertimbangkan aspek tersebut.
Adapun yang terkait dengan 7 modal atau kekuatan yang ada di sekolah, seperti yang dipelajari di modul 3.1, bahwa sebisa mungkin CGP harus jeli dalam menemukenali asset yang ada. Dengan ditemukenali asset yang ada, diharapkan CGP mempu membuat dan merencanakan program yang berdampak pada murid.
Saya siap merancanakan program berdampak pada murid dengan melibatkan murid.
Guru hebat adalah guru yang membuat murid menjadi hebat.
Sebagai guru, kita tentunya harus senantiasa mengembangkan pengetahuan dan membaca artikel yang ada pada jurnal secara rutin. Hal ini diguna...